Home » » Jauhi Daging Merah Agar Hidup Lebih Lama

Jauhi Daging Merah Agar Hidup Lebih Lama

Menurut sebuah studi penelitian terbaru yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, konsumsi daging merah secara berlebihan meningkatkan risiko kanker, jantung, dan kematian dini. Studi yang dilakukan oleh Dokter Frank Hu dan telah dipublikasi dalam jurnal Archieves of Internal Madicine di internet.

Studi tersebut memberitahukan kepada kita bahwa konsumsi daging merah meningkatkan risiko kanker tertentu, stroke, penyakit jantung koroner, dan diabetes tipe 2. Sedangkan orang yang memilih sumber protein yang sehat memiliki kesempatan hidup lebih baik dan lebih lama.  termasuk kematian yang lebih rendah.

Mengapa daging merah buruk bagi kesehatan Anda? Tim peneliti telah menetapkan bahwa bahan tertentu dalam daging meningkatkan risiko kanker dan penyakit kardiovaskular. Bahan seperti nitrit, sodium, lemak jenuh, beberapa karsinogen, dan zat besi heme terdaftar oleh para peneliti yang berisiko kepada kematian. 

Untuk melakukan studi tersebut Hu dan timnya mengumpulkan data lebih dari 37.600 pria yang terlibat dalam Health Professionals Follow-up Study dan lebih dari 83.600 wanita di Nurses' Health Study. Selama lebih dari 28 tahun hampir 24 ribu partisipan dalam studi ini meninggal dunia. Hampir 6.000 kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan lebih dari 9.000 kematian disebabkan oleh penyakit kanker. Demikian diungkapkan para ahli.

Namun tidak semua orang setuju. Industri daging mengklaim bahwa daging merah tanpa lemak cocok dengan diet sehat, dan tidak ada hubungan antara kanker, daging olahan, dan daging merah. Seorang juru bicara industri daging mengkritik studi mengandalkan peserta untuk mengingat apa jenis makanan yang mereka makan. Studi seperti ini tidak dapat membuktikan sebab dan akibat. Menurut wakil presiden senior dari AMI Riley studi Janet.

Namun para peneliti tetap menyarankan  "Kita harus mengubah kebiasaan makan kita dengan lebih banyak mengkonsumsi bahan makanan dari tanaman,” ungkap ketua peneliti Dr. Frank Hu, profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health. “Cara ini secara substansial bisa menurunkan risiko penyakit kronis dan penurunan kematian dini,” demikian yang saya kutip dari situs Health Day edisi 12 Maret 2012.

Dan Maudene Nelson, ahli nutrisi dari Columbia University berpendapat, daging merah masih bisa dimakan sebagai bagian dari diet seimbang. Para peneliti menyarankan mengganti daging merah dengan ikan, sayuran dan unggas serta kacang-kacangan. Hal tersebut untuk menjaga kesehatan dan mengurangi resiko kematian hingga seperlima persen. 

Demikianlah semoga bermanfaat bagi kita semua. Apapun informasi yang Anda dapatkan ambil hikmah dan manfaatnya bagi kesehatan Anda, hidup Anda. Dan mari kita ciptakan bangsa Indonesia hidup lebih sehat.

0 komentar:

Posting Komentar